Prosedur Penting dalam Pemeriksaan dan Pengujian Mesin

Spread the love

Mungkin sebagian dari kita sudah banyak yang mengetahui dan tidak asing lagi dengan istilah Uji Riksa atau Riksa Uji. Uji Riksa dalam pelaksanaan K3 ini bahwa merupakan salah satu dari upaya dalam menjaga keselamatan bagi para pekerja. Uji riksa ini sendiri pada dasarnya adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan pada sebuah peralatan yang ada secara berkala.

Uji Riksa ini wajib dilakukan karena nantinya akan digunakan untuk mengevaluasi hasil dari Uji Riksa ini sendiri. Bukan hanya itu saja, namun peralatan-peralatannya akan diuji dengan cara berkala yaitu minimal kurang lebih 6 bulan sekali.

Apa Tujuannya Dari Uji Riksa ?

Uji riksa atau riksa uji ini sendiri memiliki tujuan untuk dapat mengetahui apakah sebuah peralatan memiliki kondisi yang layak pakai. Dimana peralatan tersebut merupakan sebuah asset dari perusahaan forklift yang dapat membantu sebuah perusahaan untuk menerapkan sistem manajemen mengenai keselamatan dan kesehatan kerja atau K3. Serta untuk mewujudkan budaya K3 dalam perusahaan. Selain itu secara berkelanjutan harus patuh terhadap penerapan peraturan dan Undang-undang yang ada. Terutama pada bidang K3 yaitu keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku.

Prosedur dan Kriteria Pemeriksaan Dan Pengujian Mesin

Pemeriksaan disini yang dimaksud adalah pemeriksaan mesin. Yang meliputi pembongkaran dari komponen-komponen kendaraan. Serta diperiksa dengan teliti supaya mendapatkan data-data yang memang sah. Dengan demikian dapat dilakukan langkah perbaikan secara tepat dan sesuai selanjutnya.

Orang awam menyebutkan bahwa pemeriksaan sebuah mesin dengan istilah turun mesin. Ketika melakukan pemeriksaan tersebut maka banyak komponen-komponen dari mesin yang diperiksa tentunya harus dengan teliti. Umumnya bahwa pemeriksaan mesin ini dapat dilakukan karena terdapat sebuah masalah di bagian mesin

Prosedur Teknis Jenis Uji, sebagai berikut :

  1. Verifikasi atau Pemeriksaan Data

Pemeriksaan data disini dapat berupa data umum dan juga data teknis.

  1. Pemeriksaan Visual

Untuk tahapan pemeriksaan visual maka yang digunakan adalah checklist dan dimensi check.

  1. Pemeriksaan NDT

Dalam tahapan ketiga ini maka seluruh komponen yang utama dan komponen yang menerima beban ataupun yang diragukan kemampuannya dan kekuatannya.

  1. Pengujian

Dalam tahap pengujian ini dapat dilakukan secara statis dan dinamis.

  1. Pemeriksaan Setelah dilakukan Pengujian
  2. Tahap Laporan

Definisi dari pemeriksaan mesin merupakan sebuah prosedur dari pekerjaan ataupun program yang terorganisir dan dilakukan untuk bisa mengembalikan performa sebuah mesin terhadap nilai spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pabrik serta dapat memberikan usia yang kedua dengan cara merekondisi komponen-komponen yang rusak dengan mengacu kepada petunjuk dari pemakaian ulang komponen tersebut menurut dengan standar yang ditetapkan dari pabrik.

Dari penjelasan prosedur tersebut maka dalam pemeriksaan mesin ini merupakan pekerjaan yang terorganisasi dengan adanya perencanaan yang baik. Dimana tujuannya adalah untuk mengembalikan performa mesin supaya dapat kembali sesuai dengan standar pabrik. Serta dapat memberikan usia yang kedua pada sebuah mesin atau dengan kata lain dapat menambah usia pemakaian sebuah mesin tersebut.

Pemakaian ulang atau penggantian komponen pada mesin ini mengacu kepada petunjuk atau prosedur dari pemakaian ulang yang telah dikeluarkan dan ditetapkan oleh pabrik. Sehingga saat ini pembangun fisik dalam menggunakan alat-alat yang modern ini memang sudah sangat pesat peningkatannya. Oleh karena itu haruslah diimbangi dengan usaha kesehatan dan keselamatan kerja bagi para tenaga kerja ataupun orang lain baik bagi yang terlibat langsung ataupun yang tidak terlibat langsung.

Maka dari itu, sangatlah diperlukan perlindungan tersebut khususnya untuk bidang pemeriksaan serta pengujian alat dan teknik kerja. Dengan demikian sangatlah diperlukan Riksa Uji Peralatan yang sudah sesuai dengan alat yang akan digunakan masing-masing.